KRITIK SASTRA : TAHI LALAT

 

TAHI LALAT KARYA M. SHOIM ANWAR


    Cerpen ini memiliki alur cerita tentang sebuah kehidupn seorang manusia yang memiliki jabatan di sebuah desa, tidak hanya itu cerpen juga berisi permasalahan seorang lurah dengan istrinya. Istri lurah menjadi topic perbincangan diantara warga. Pak lurah biasanya menggunakan cara yang licik dan jahat dalam mengambil sebuah kebijkan contohnya tanah warga yang sedikit demi sedikit dikurangi luas lahannya. Dengan istri pertamanya pak lurah akhirnya bercerai dan menikah lagi dengan seseorang yang muda dan cantik. Pak lurah mengambil tnah arga sengaja untuk membangun gedungan dan perumahan yang elite.

    Selain menceritakan seorang lurah yang buruk perilakunya, cerpen inni juga menceritakan tentang keberadaan tahi lalat yang berada di dada istri pak lurah. Penulis mengisahkan keberadaan tahi lalat di dada istri pak lurah adalah sebuah pesan bahwa pemimpin tersebut memiliki sikap yang tidak benar dan menggunakan cara kotor untuk mencari keuntungan pribadi.

    Hubungan cerpen ini dengan kehidupan nyata adalah ketika di sebuah desa atau lingkungan tersiart kabar buruk tentang seseorang, kabar tersebut akan dengan mudah dan cepatnya tersebar ke seluruh wilayah desa tersebut, tak hanya itu pejabat yang juga memiliki kewenangan di beberapa daerah kenyataannya juga masih banyak yang menggunakan cara-cara kotor untuk meraih keuntungan pribadi, maka tidak heran kalau banyak pejabat yang terjerat kasus korupsi.

     Amanat dari cerpen ini yang dapat kita ambil hikmahnya adalah ketika menjadi seorang pemimpin atau pejabat maka hendaknya kita menjadi pribadi yang jujur dan amanah agar segala apa yang kita kerjakan dan lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sekecil apapun hal jelek yang kita lakukan maka akan tercium juga bau busuknya tak hanya itu pesan kedua dari cerpen ini adalah jangan mudah menggunjing seseorang dan ikut menfitnah seseorang.

 Kelebihan cerpen ini adalah bahasaya mudah dipahami dan memiliki pesan yang sangat bermanfaat.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik Sastra puisi-puisi karya Mashuri yang berjudul "Hantu Kolam", "Hantu Musim" dan "Hantu Dermaga"

Kritik dan Esai Cerpen “Sulastri dan Empat Lelaki” Karya M. Shoim Anwar